OLAHRAGA
SEHAT
Olahraga menyehatkan! Inilah ungkapan masyarakat.
Masyarakat meyakini benar manfaat olahraga bagi kesehatan. Tetapi bagaimana
olahraga dapat menyehatkan dan berapa berat orang harus melakukan olahraga
untuk menjadi lebih sehat? Inilah masalah yang perlu diperjelas bagaimana
tata-hubungan antara olahraga dengan kesehatan, bagaimana cara melakukan
olahraga untuk kesehatan dan berapa berat olahraga harus dilakukan agar orang
menjadi lebih sehat. Perlu diketahui bahwa pada awal abad 21 usia harapan hidup
diperkirakan mencapai 70 tahun. Hal ini akan meningkatkan jumlah orang usia
lanjut, yang diperkirakan pada tahun 2005 ini mencapai jumlah 19 juta orang
atau 8,5% dari penduduk (Dep.Sosial RI.,1996: 1 dan 6). Dari sudut pandang
kesehatan masyarakat, kondisi ini perlu diantisipasi agar para usia lanjut ini
tetap sehat, sejahtera dan mandiri, sehingga tidak menjadi beban berat bagi
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Mengapa perlu Olahraga?
Gerak adalah ciri kehidupan. Tiada hidup tanpa gerak
dan apa guna hidup bila tak mampu bergerak. Memelihara gerak adalah
mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas
hidup. Oleh karena itu : Bergeraklah untuk lebih hidup, jangan hanya bergerak
karena masih hidup.
Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur
dan terencana untuk memelihara gerak (yang berarti mempertahankan hidup) dan
meningkatkan kemampuan gerak (yang berarti meningkatkan kualitas hidup).
Seperti halnya makan, gerak (Olahraga) merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya
terus-menerus; artinya Olahraga sebagai alat untuk mempertahankan hidup,
memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Seperti halnya
makan, olahragapun hanya akan dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kesehatan
pada mereka yang melakukan kegiatan olahraga. Bila orang hanya menonton
olahraga, maka sama halnya dengan orang yang hanya menonton orang makan,
artinya ia tidak akan dapat merasakan nikmatnya berolahraga dan tidak akan
dapat memperoleh manfaat dari olahraga bagi kesehatannya.
Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan
dan perkem-bangan fungsional jasmani, rohani dan sosial. Struktur
anatomis-anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan
kecerdasan intelektualnya maupun kemampuannya bersosialisasi dengan
lingkungannya nyata lebih unggul khususnya pada generasi muda yang aktif
mengikuti kegiatan Olahraga dari pada yang tidak aktif mengikutinya (Renstrom
& Roux 1988, dalam A.S.Watson: Children in Sport dalam Bloomfield,J.,
Fricker, P.A. and Fitch,K.D., 1992). Penulis meyakini benar bahwa hal demikian
juga berlaku bagi para lansia yang aktif dalam olahraga.
Olahraga Kesehatan
Olahraga Kesehatan adalah Olahraga untuk memelihara
dan/ atau untuk meningkatkan derajat Kesehatan dinamis, sehingga orang bukan
saja sehat dikala diam (Sehat statis) tetapi juga sehat serta mempunyai
kemampuan gerak yang dapat mendukung setiap aktivitas dalam peri kehidupannya
sehari-hari (Sehat dinamis) yang bersifat rutin, maupun untuk keperluan
rekreasi dan/ atau mengatasi keadaan gawat-darurat.
Olahraga Kesehatan meningkatkan derajat Sehat Dinamis (Sehat dalam gerak), pasti juga Sehat Statis (Sehat dikala diam), tetapi tidak pasti sebaliknya. Gemar berolahraga : mencegah penyakit, hidup sehat dan nikmat ! Malas berolahraga : mengundang penyakit. Tidak berolahraga : menelantarkan diri!
Olahraga Kesehatan meningkatkan derajat Sehat Dinamis (Sehat dalam gerak), pasti juga Sehat Statis (Sehat dikala diam), tetapi tidak pasti sebaliknya. Gemar berolahraga : mencegah penyakit, hidup sehat dan nikmat ! Malas berolahraga : mengundang penyakit. Tidak berolahraga : menelantarkan diri!
Kesibukan, keasyikan dan kehausan dalam kehidupan
“Duniawi”, sering menyebabkan orang menjadi kurang gerak, disertai stress yang
dapat mengundang berbagai penyakit non-infeksi (penyakit bukan oleh karena
infeksi), di antaranya yang terpenting adalah penyakit jantung-pembuluh darah
(penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke). Hal ini banyak dijumpai
pada kelompok usia madya, tua dan lanjut, khususnya yang tidak melakukan
Olahraga dan/ atau tidak menjalankan pola hidup sehat. Olahraga adalah
kebutuhan hidup bagi orang yang mau berpikir. Bukan Tuhan menganiaya manusia,
tetapi manusia menganiaya dirinya sendiri ! Bila olahraga sudah menjadi
kebutuhan, maka mereka akan merasa rugi manakala tidak dapat melakukan
Olahraga, misalnya karena hujan.
Konsep Kesehatan Olahraga
adalah: Padat gerak, bebas stress, singkat (cukup
10-30 menit tanpa henti), adekuat, massaal, mudah, murah, meriah dan fisiologis
(bermanfaat dan aman)! Massaal : Ajang silaturahim, ajang pencerahan stress,
ajang komunikasi sosial! Jadi Olahraga Kesehatan membuat manusia menjadi sehat
Jasmani, Rohani dan Sosial yaitu Sehat seutuhnya sesuai konsep Sehat WHO!
Adekuat artinya cukup, yaitu cukup dalam waktu (10-30 menit tanpa henti) dan
cukup dalam intensitas. Dalam hal olahraganya berbentuk berjalan, maka
intensitas berjalannya hendaknya seperti orang yang berjalan tergesa-gesa,
tetapi tentu sesuai dengan kemampuan masing-masing. Menurut Cooper (1994),
intensitas Olahraga Kesehatan yang cukup yaitu apabila denyut nadi latihan
mencapai 65-80% DNM sesuai umur (Denyut Nadi Maximal sesuai umur = 220-umur
dalam tahun).
Sehat Dinamis hanya dapat diperoleh bila ada kemauan mendinamiskan diri sendiri khususnya melalui kegiatan Olahraga (Kesehatan). Hukumnya adalah : Siapa yang makan, dialah yang kenyang! Siapa yang mengolah-raganya, dialah yang sehat! Tidak diolah berarti siap dibungkus! Klub Olahraga Kesehatan adalah Lembaga Pelayanan Kesehatan (Dinamis) di lapangan.
Sehat Dinamis hanya dapat diperoleh bila ada kemauan mendinamiskan diri sendiri khususnya melalui kegiatan Olahraga (Kesehatan). Hukumnya adalah : Siapa yang makan, dialah yang kenyang! Siapa yang mengolah-raganya, dialah yang sehat! Tidak diolah berarti siap dibungkus! Klub Olahraga Kesehatan adalah Lembaga Pelayanan Kesehatan (Dinamis) di lapangan.
Sehat adalah nikmat karunia Tuhan yang menjadi dasar
bagi segala nikmat dan kemampuan! Karena itu syukurilah nikmat sehat karunia
Tuhan ini dengan memelihara serta meningkatkan derajat sehat dinamis Anda
melalui gerak, khususnya melalui Olahraga Kesehatan!
Olahraga kesehatan dapat dilaksanakan secara massaal
misalnya : jalan cepat atau lari lambat (jogging), senam aerobik, senam
pernafasan dan olahraga-olahraga massaal lain yang sejenis. Senam aerobik
sangat baik oleh karena dapat menjangkau seluruh sendi dan otot-otot tubuh, di
samping juga merangsang otak untuk berpikir, karena Peserta harus memperhatikan
dan segera menirukan gerak instruktur yang selalu berubah tanpa pola, sehingga
gerakan-gerakannya tidak dapat dihafalkan! Bila Peserta sudah hafal, maka
rangsangan terhadap proses berpikir menjadi berkurang.
Olahraga Kesehatan memang dapat dilakukan sendiri-sendiri, akan tetapi akan lebih menarik, semarak serta menggembirakan (aspek Rohaniah) apabila dilakukan secara berkelompok. Berkelompok merupakan rangsangan dan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan Sosial, oleh karena masing-masing individu akan bertemu dengan sesamanya, sedangkan suasana lapangan pada Olahraga (Kesehatan) akan sangat mencairkan kekakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status intelektual dan sosial-ekonomi para Pelakunya. Dampak psikologis yang sangat positif dengan diterapkannya Olahraga Kesehatan adalah rasa kesetaraan dan kebersamaan di antara sesama Pelaku, oleh karena mereka semua merasa dapat dan mampu melakukan Olahraga Kesehatan dengan baik secara bersama-sama.
Olahraga Kesehatan memang dapat dilakukan sendiri-sendiri, akan tetapi akan lebih menarik, semarak serta menggembirakan (aspek Rohaniah) apabila dilakukan secara berkelompok. Berkelompok merupakan rangsangan dan sarana untuk meningkatkan kesejahteraan Sosial, oleh karena masing-masing individu akan bertemu dengan sesamanya, sedangkan suasana lapangan pada Olahraga (Kesehatan) akan sangat mencairkan kekakuan yang disebabkan oleh adanya perbedaan status intelektual dan sosial-ekonomi para Pelakunya. Dampak psikologis yang sangat positif dengan diterapkannya Olahraga Kesehatan adalah rasa kesetaraan dan kebersamaan di antara sesama Pelaku, oleh karena mereka semua merasa dapat dan mampu melakukan Olahraga Kesehatan dengan baik secara bersama-sama.
Manfaat
Olahraga
Meningkatkan
kerja dan fungsi jantung, paru dan pembuluh darah yang ditandai dengan :
- Aerobik
adalah : Olahraga yang dilakukan secara terus-menerus dimana kebutuhan
oksigen masih dapat dipenuhi tubuh. Misalnya : Jogging, senam, renang,
bersepeda.
- Anaerabik
adalah : Olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya
oleh tubuh. Misalnya : Angkat besi, lari sprint 100 M, tenis lapangan,
bulu tangkis.
- Denyut nadi
istirahat menurun.
- Isi sekuncup
bertambah.
- Kapasitas bertambah.
- Penumpukan asam
laktat berkurang.
- Meningkatkan
pembuluh darah kolateral.
- Meningkatkan HDL
Kolesterol.
- Mengurangi
aterosklerosis.
Meningkatkan
kekuatan otot dan kepadatan tulang yang ditandai pada :
- Pada anak :
mengoptimalkan pertumbuhan.
- Pada orang dewasa :
memperkuat masa tulang,menurunkan nyeri sendi kronis pada pinggang,
punggung dan lutut.
Meningkatkan
kelenturan (fleksibilitas) pada tubuh sehingga dapat mengurangi cedera.
Meningkatkan
metabolisme tubuh untuk mencegah kegemukan dan mempertahankan berat badan
ideal.
Mengurangi
resiko terjadinya berbagai penyakit seperti :
- Tekanan darah tinggi
: mengurangi tekanan sistolik dan diastolik.
- Penyakit jantung
koroner : menambah HDL-kolesterol dan mengurangi lemak tubuh.
- Kencing manis :
menambah sensitifitas insulin.
- Infeksi :
meningkatkan sistem imunitas.
Meningkatkan
sistem hormonal melalui peningkatan sensitifitas hormon terhadap jaringan
tubuh.
Meningkatkan
aktivitas sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui peningkatan
pengaturan kekebalan tubuh.
Penelitian
Kavanagh, latihan aerobik 3 kali seminggu selama 12 minggu.
- Meningkatkan
pembuluh darah kolateral.
- Meningkatkan HDL
kolesterol.
- Mengurangi
aterosklerosis.
Persiapan Sebelum Olahraga
- Pilih olahraga yang
digemari, aman, mudah, dan murah.
- Sebaiknya sebelum melakukan olahraga dilakukan
pemeriksaan pendahuluan untuk menentukan dosis yang aman dan jenis
olahraga yang cocok (tes pembebanan/stress test) terutama bila :
- Ada keluhan seperti
sering pusing, sesak nafas, nyeri dada.
- Berpenyakit seperti
penyakit jantung koroner, asma, kencingmanis, hipertensi, dll.
- Berusia diatas 30
tahun.
- Sebaiknya gunakan
pakaian dan sepatu olahraga yang sesuai dan nyaman.
- Jangan lakukan
olahraga setelah makan kenyang, sebaiknya tunggu sampai 2 jam.
- Minum minuman yang
sejuk dan sedikit manis (manis jambu).
Olahraga Yang Baik Dan Benar
1.
Olahraga dapat dimulai sejak usia muda hingga usia
lanjut.
2.
Dapat dilakukan dimana saja, dengan memperhatikan
lingkungan yang mana dan nyaman, bebas polusi, tidak menimbulkan cedera.
Misalnya : dirumah, tempat kerja, dan dilapangan.
3.
Olahraga hendaknya dilakukan secara bervariasi,
berganti-ganit jenisnya supaya tidak monoton.
4.
Dilakukan secara bertahap dimulai dari pemanasan 5 –
10 menit, diikuti dengan latihan inti minimal 20 menit dan diakhiri dengan
pendinginan selama 5 – 10 menit.
5.
Frekuensi latihan dilakukan secara teratur 3 – 5 kali
per minggu.
6.
Intensitas latihan :
·
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh harus mencapai 70%
– 85% denyut nadi maksimal (DNM). DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung
berdasarkan : DNM = 220 – UMUR
·
Untuk membakar lemak dengan intensitas yang lebih
ringan yaitu 60 – 70 % DNM.
Contoh
:
Orang dengan usia 40 tahun akan mempunyai:
DNM = 220 – 40 = 180.
Untuk membakar lemak orang tersebut harus berolahraga dengan denyut nadi mencapai :
60% x 180 = 108 s/d 70% x 180 = 126.
Orang dengan usia 40 tahun akan mempunyai:
DNM = 220 – 40 = 180.
Untuk membakar lemak orang tersebut harus berolahraga dengan denyut nadi mencapai :
60% x 180 = 108 s/d 70% x 180 = 126.
- Waktu.
Mulai semampunya, ditambah secara perlahan-lahan. Untuk meningkatkan daya
tahan tubuh (endurence) perlu waktu antara 1/2 – 1 jam, untuk membakar
lemak perlu waktu lebih lama (lebih dari satu jam).
- Yang Perlu
Diperhatikan Setelah Berolahraga
- Yang Tidak
Dianjurkan Berolahraga
- Jangan langsung
makan kenyang setelah berolahraga, makanlah makanan lunak/cairan seperti
bubur kacang hijau.
- Minumlah secukupnya
bila banyak berkeringat dan jangan langsung mandi.
- Gantilah pakaian
olahraga yang digunakan bila terlalu basah.
- Bila sedang demam.
- Untuk olahraga jalan
bila terdapat varises pada kaki dan pada, nyeri pada sendi terutama pada
lutut.
- Penyakit-penyakit :
- Tekanan darah tinggi
tidak terkontrol.
- Kencing manis tidak
terkontrol.
- Kelainan katup
jantung.
A.
Komponen Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang
aktifitas kehidupan sehari-hari, akan tetapi nilai kebugaran jasmani tiap-tiap
orang berbeda-beda sesuai dengan tugas/profesi masing-masing. Kebugaran jasmani
terdiri dari komponen-komponen yang dikelompokkan menjadi kelompok yang
berhubungan dengan kesehatan (Health Related Physical Fitness) dan kelompok
yang berhubungan dengan ketrampilan (Skill Related Physical Fitness). Dalam
buku panduan ini hanya dijelaskan komponen kebugaran jasmani yang berkaitan
dengan kesehatan.
1. Komposisi tubuh
- Adalah persentase
(%) lemak dari berat badan total dan Indeks Massa Tubuh (IMT).
- Lemak cepat
meningkat setelah berumur 30 tahun dan cenderung menurun setelah berumur
60 tahun.
- Memberi bentuk
tubuh.
- Pengukuran :
Skinfold callipers, IMT, IMT = (Berat Badan Dalam kg : Tinggi Badan Dalam
M2)
- Obesitas pada
anak-anak disebabkan oleh : hipeplasi dan hipertropi sel adiposit serta
input berlebihan.
- Obesitas pada orang
dewasa oleh : hiperplasi dan hipertropi sel adiposit serta output yang
kurang.
2.
Kelenturan/fleksibilitas tubuh
- Adalah luas bidang
gerak yang maksimal pada persendian, tanpa dipengaruhi oleh suatu paksaan
atau tekanan.
- Dipengaruhi oleh:
Jenis sendi; Struktur tulang; Jaringan sekitar sendi, otot, tendon dan
ligamen.
- Wanita (terutama ibu
hamil) lebih lentur dari laki-laki.
- Anak-anak lebih besar
dari orang dewasa.
- Puncak kelenturan
terjadi pada akhir masa pubertas.
- Penting pada setiap
gerak tubuh karena meningkatkan efisiensi kerja otot.
- Dapat mengurangi
cedera (orang yang kelenturannya tidak baik cenderung mudah mengalami
cedera).
- Pengukuran: Duduk
tegak depan (Sit and reachTest) Flexometer.
3.
Kekuatan Otot
- Adalah kontraksi
maksimal yang dihasilkan otot, merupakankemampuan untuk membangkitkan
tegangan terhadap suatutahanan.
- Laki-laki kira-kira
25% lebih besar dari wanita (Testoteronmerupakan anabolik steroid).
- Diukur dengan
dinamometer.
4. Daya
tahan jantung paru
- Kemampuan
jantung, paru dan pembuluh darah untukberfungsi secara optimal pada waktu
kerja dalam mengambilO2 secara maksimal (VO2 maks) dan menyalurkannya
keseluruh tubuh terutama jaringan aktif sehingga dapatdigunakan untuk
proses metabolisme tubuh.
- Kemampuan otot-otot
besar untuk melakukan pekerjaan cukup berat dalam waktu lama secara terus
menerus.
- Merupakan komponen
kebugaran jasmani terpenting.
- Pengukuran : test
lari 2,4 Km (12 menit), Bangku Harvard test,Ergocycles test.
5. Daya
tahan otot
- Merupakan kemampuan
untuk kontraksi sub maksimal secaraberulang-ulang atau untuk berkontraksi
terus menerus dalamsuatu waktu tertentu.
- Mengatasi kelelahan.
- Pengukuran : Push up
test, Sit up test.
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Kebugaran Jasmani
- Umur. Kebugaran jasmani
anak-anak meningkat sampai mencapai maksimal pada usia 25-30 tahun,
kemudian akan terjadi penurunan kapasitas fungsional dari seluruh tubuh,
kira-kira sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi bila rajin berolahraga
penurunan ini dapat dikurangi sampai separuhnya.
- Jenis
Kelamin. Sampai pubertas biasanya kebugaran jasmani anak
laki-laki hampir sama dengan anak perempuan, tapi setelah pubertas
anak-anak laki-laki biasanya mempunayi nilai yang jauh lebih besar.
- Genetik. Berpengaruh
terhadap kapasitas jantung paru, postur tubuh, obesitas, haemoglobin/sel
darah dan serat otot.
- Makanan. Daya tahan yang
tinggi bila mengkonsumsi tinggi karbohidrat (60-70 %). Diet tinggi protein
terutama untuk memperbesar otot dan untuk olah raga yang memerlukan
kekuatan otot yang besar.
- Rokok. Kadar CO yang
terhisap akan mengurangi nilai VO2 maks, yang berpengaruh terhadap daya
tahan, selain itu menurut penelitian Perkins dan Sexton, nicotine yang
ada, dapat memperbesar pengeluaran energi dan mengurangi nafsu makan.
PERHATIAN!
Jika
ada seseorang dengan gangguan jantung, hipertensi, nyeri dada, pusing,
kehilangan kesadaran, masalah tulang dan sendi, asma, sesak napas atau hamil
sebaiknya berkonsultasi ke dokter sebelum berolah raga.
Kesimpulan
Yang sangat perlu difahami adalah bahwa olahraga berat
dapat menjadi pemicu terjadinya episode klinis yang dapat berwujud sebagai
serangan jantung atau stroke yang mematikan, namun hal itu hanya mungkin
terjadi pada orang-orang yang telah mengalami penyempitan pembuluh darah yang
telah mencapai stadium kritis. Yang juga sangat perlu pula difahami adalah
bahwa apakah seseorang telah masuk pada olahraga berat atau belum, bersifat
sangat individual, dan hal demikian umumnya terjadi pada cabang-cabang olahraga
permainan misalnya tennis dan bulutangkis, karena pada cabang-cabang olahraga
demikian sangat mungkin terjadi pembangkitan emosi (emotional arousal) yang
tidak terkendali yaitu apabila seseorang ingin memenangkan permainan itu, apa lagi
bila disertai taruhan walaupun hanya taruhan semangkok bakso ! Oleh karena itu
Olahrga Kesehatan merupakan bentuk olahraga yang paling aman bagi pembinaan
kesehatan.
Buku panduan ini sebagai acuan petugas kesehatan dalam
memberikan informasi mengenai pelaksanaan kegiatan aktifitas fisik dan atau
olahraga yang baik dan benar sehingga bermanfaat untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan derajat kebugaran.
Untuk
melengkapi pengetahuan yang diperlukan, diharapkan petugas kesehatan dapat
membaca/mempelajari buku-buku lain mengenai kesehatan olahraga.
Walaupun
inaktivitas (ketiadaan gerak/olahraga) hanya merupakan faktor risiko minor bagi
kejadian penyakit kardio-vaskular, tetapi meniadakan faktor ini dengan
melakukan aktivitas fisik (olahraga kesehatan) menghasilikan manfaat yang
sangat besar karena olahraga kesehatan:
- Merupakan upaya
pencegahan dan rehabilitasi yang sangat fisiologis, mudah, murah, meriah
dan massaal;
- Dapat
memperkecil pengaruh faktor-faktor risiko lain termasuk dua faktor risiko
utamanya (kecuali merokok), dibandingkan dengan bila orang itu tidak
melakukan olahraga kesehatan (Or-Kes),
- Dapat menjangkau
aspek rokhani dan aspek sosial untuk menuju derajat sehat yang lebih
tinggi sesuai batasan sehat WHO.
Olahraga Kesehatan sebagai sarana pencegahan dan
rehabilitasi perlu difahami secara mendalam oleh karena manfaat dan keamanannya
berhubungan erat dengan intensitas pelaksanaan.
Sehat dan Kesehatan.
- Sehat merupakan
nikmat karunia Tuhan yang menjadi dasar bagi segala nikmat dan dasar bagi
segala kemampuan, karena itu perlu selalu disyukuri.
- Memelihara
dan meningkatkan kesehatan hakekatnya adalah mensyukuri nikmat sehat
karunia Tuhan : cara terpenting, termurah dan fungsional (fisiologis)
adalah Olahraga Kesehatan.
- Acuan
Sehat adalah Sehat Paripurna dari Organisasi Kesehatan Dunia yaitu
Sejahtera Jasmani, Rohani dan Sosial, bukan hanya bebas dari penyakit,
cacat ataupun kelemahan.
Olahraga – Gerak :
- Gerak adalah ciri
kehidupan.
- Memelihara gerak
adalah mempertahankan hidup.
- Meningkatkan
kemampuan gerak adalah meningkatkan kualitas hidup.
- Olahraga
adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara
dan meningkatkan kemampuan gerak, yang berarti meningkatkan kualitas
hidup.
- Olahraga merangsang
pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial menuju sejahtera
paripurna.
- Hanya orang yang mau
bergerak-berolahraga yang akan mendapatkan manfaat dari Olahraga.
Olahraga Kesehatan :
- Intensitasnya
sedang, setingkat di atas intensitas aktivitas fisik untuk menjalani
kehidupan sehari-hari, harus dilakukan dengan santai dan tanpa beban-beban
emosional.
- Tujuan:
Meningkatkan derajat kesehatan dinamis yaitu sehat dengan kemampuan gerak
yang dapat memenuhi kebutuhan gerak kehidupan sehari-hari (kemandirian
dalam peri kehidupan bio-psiko-sosiologik), bukan untuk tujuan prestasi.
- Bersifat
padat gerak, bebas stress, singkat (cukup 10-30 menit tanpa henti),
efisien, adekuat, mudah, murah, meriah, massaal, fisiologis (bermanfaat
& aman).
- Massaal : – Ajang
silaturahim ( Sejahtera Rohani dan Sosial
– Ajang pencerahan stress ( Sejahtera Rohani
– Ajang komunikasi sosial ( Sejahtera Sosial
Ketiga hal diatas merupakan pendukung untuk menuju Sehatnya WHO yaitu Sejahtera Paripurna.
Kondisi Pemahaman Olahraga saat ini.
- Waktu
: Olahraga masih banyak diartikan sebagai kegiatan yang memerlukan banyak
waktu, sehingga orang-orang yang sangat sibuk akan menganggap kegiatan
olahraga sebagai membuang-buang waktu.
- Olahraga
masih banyak diartikan sebagai olahraga kecabangan dan dikaitkan dengan
sarana dan prasarana yang mahal, sehingga menyebabkan pelaksanaannya
mengalami banyak hambatan.
- Olahraga Kesehatan : masih banyak yang belum memahami arti, manfaat dan tata-laksananya, sehingga masih lebih banyak orang yang memilih olahraga permainan kecabangan yang dampak risiko.